Seberapa Pentingkah Memperhitungkan Faktor Daya dan Dampak yang Diberikannya



Assalammualaikum, rekans

apa kabar?

mudah-mudahan dalam keadaan sehat dan afiat semua..aamiin..

baiklah, pada postingan sebelumnya saya membagikan kalkulasi perbaikan faktor daya, dan pada postingan kali ini saya ingin membagikan penjelasan tentang seberapa pentingkah faktor daya di dalam kelistrikan kita harus diperbaiki.

baiklah, kita mulai...

Faktor daya itu sebenarnya apa sih? Faktor daya adalah angka yang digunakan untuk menentukan kualitas dari sebuah sistem kelistrikan. Baik itu sistem kelistrikan satu alat atau keseluruhan sistem kelistrikan bangunan.

Faktor daya bisa dilihat dengan cara perbandingan daya yang benar-benar dipakai (KW) dengan daya yang tersedia (KVA)

Maksudnya?

hmm..mari kita analogikan rumus di atas dengan analogi yang umum dipakai untuk menggambarkan faktor daya ini, yaitu analogi segelas bir.

Ketika seseorang ingin membeli segelas bir, mereka dapat bir, mereka dapat bir satu gelas yang di dalamnya ada air bir dan juga busanya. semakin banyak bir yang ada di dalam gelas, maka semakin banyak yang bisa diminum, dan sebaliknya, semakin banyak busa di dalam gelas, maka semakin sedikit bir yang akan diminum.


oke, sekarang mari kita lihat dengan cara kelistrikan,
Air bir menggambarkan daya nyata atau disebut juga KW(Kilo Watt), di dalam kelistrikan, inilah yang berguna untuk sistem. Busanya menggambarkan KVAR (Kilo Volt Ampere Reaktif). KVAR ini tidak dapat kita gunakan, tetapi dia akan selalu ada di dalam sistem, dan kita juga harus membayar untuk itu. kombinasi dari keduanya kita sebut daya tampak atau disebut juga dengan KVA (Kilo Volt Ampere).

Faktor  daya adalah perbandingan dari Daya Nyata dan Daya Tampak


Sekarang kita akan lihat hubungan antara KW, KVA, dan KVAR.

Pada gambar di atas, ada orang yang sedang mendorong kereta dengan sudut terhadap bidang datar. Maka gaya yang terjadi dapat dipecah menjadi dua bagian yang saling tegak lurus, yaitu bagian horizontal dan bagian vertikal. Gaya yang benar-benar dimanfaatkan oleh orang tersebut adalah gaya yang di bagian horizontal, sedangkan gaya vertikal tidak dimanfaatkan. lain halnya ketika dia memberikan gaya tarik yang sejajar dengan bidang datar, maka semua gaya yang termanfaatkan.

Pada dua analogi di atas kita dapat gambaran bahwa pada sistem kelistrikan tidak semua daya yang tampak (KVA) dapat kita manfaatkan, karena akan selalu ada daya yang tidak dapat kita manfaatkan. Daya yang tidak dapat kita manfaatkan itu berbentuk KVAR yang dipengaruhi oleh faktor daya.

Sistem kelistrikan rumah tangga tidak perlu menghiraukan KVAR ini karena tidak berpengaruh ke biaya bulanan. Lain halnya dengan sistem kelistrikan industri, KVAR harus diperhatikan karena selain tarif per KWh, juga ada tarif KVARh yang diberlakukan. alasan diberlakukannya tarif KVARh ini adalah karena jika konsumen listrik berdaya bersar memiliki faktor daya yang buruk, maka mereka akan mengalirkan arus yang lebih banyak ke dalam jaringan mereka, sehingga menyebabkan jatuh tegangan dan mengurangi kapasitas distribusi listrik dan hal tersebut berefek ke pelanggan yang lain.

jadi fungsi dari faktor daya adalah:

1. menunjukkan efisiensi jaringan listrik yang kita gunakan. semakin tinggi faktor daya (mendekati 1) maka semakin banyak daya tampak yang bisa kita manfaatkan, sebaliknya semakin rendah faktor daya (mendekati 0(, maka semakin sedikit daya yang bisa kita manfaatkan.

2. menunjukkan kualitas pemakaian arus listrik dari sebuah peralatan listrik. jika faktor daya rendah (mendekati 0) maka walaupun arus yang mengalir di jaringan sudah maksimum, namun arus yang dimanfaatkan oleh peralatan hanya sedikit, akibatnya terjadi panas berlebih pada sistem distribusi jaringan listrik yang juga mengakibatkan umur dair peralatan listrik menjadi pendek.

apa yang akan terjadi jika faktor daya mendekati 0?

Bagi penyedia layanan, jaringan dengan faktor daya rendah mengharuskan mereka untuk menyediakan daya tampak yang lebih besar untuk memenuhi permintaan konsumen. Sedangkan konsumen tingkat residensial hanya membaya daya aktif yang mereka gunakan, sedangkan daya reaktifnya menjadi kerugian bagi penyedia layanan karena penyedia layananlah yang harus menanggungnya.

Bagi konsumen industri, jaringan dengan faktor daya rendah akan sangat merugikan karena beberapa penyedia layanan membebankan daya reaktif pada konsumen industri, sehingga mereka harus menanggung biaya daya aktif yang dimanfaatkan dan sejumlah daya reaktif yang tidak mereka manfaatkan.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang faktor daya dan hubungannya dengan segitiga daya. Semoga dapat dipahami dan semoga bermanfaat. Pada postingan berikutnya saya akan memaparkan metoda pemasangan kapasitor bank pada sistem kelistrikan beserta keuntungan dan kerugiannya.

Wassalam

Sampai jumpa di artikel berikutnya.. J

Comments

Popular posts from this blog

Menghitung Biaya Pemakaian Listrik dengan Excel

Rumus Dasar Kelistrikan dengan Menggunakan Excel

Kapasitor Bank, Definisi, Fungsi dan Cara Pemasangannya